Luka bakar dapat terjadi di mana saja, terutama bagi Anda yang setiap hari berhubungan dengan api dan sumber panas lainnya, seperti koki, tukang las, pekerja pabrik yang menggunakan api listrik, petugas listrik, dan sebagainya. Selain itu, banyak juga kasus yang terjadi akibat ketidaksengajaan, seperti terkena air panas dan terkena cipratan minyak saat memasak, dan akibat kecelakaan seperti kebakaran akibat meledaknya tabung gas, listrik koslet, dan lain-lain. PMI (Palang Merah Indonesia) mendeskripsikan luka bakar sebagai keseluruhan cedera yang terjadi akibat paparan suhu yang tinggi.
Sebelum kita mengetahui berbagai cara menangani luka bakar, ada baiknya kita mengetahui beberapa hal berikut ini.
Penyebab luka bakar
Kita harus mengenali beberapa sumber penyebab luka bakar yang ada di sekitar kita. Berikut ini adalah 4 penyebab luka bakar:
Panas (suhu di atas 60°C), contoh: api, uap panas, benda panas
Listrik, contoh: listrik rumah tangga, petir
Kimia, contoh: soda api, air aki (zuur)
Radiasi, contoh: sinar matahari (ultraviolet), bahan radio aktif
Tiga golongan luka bakar
Berdasarkan kedalamannya, luka bakar dibagi menjadi 3 tingkat, yaitu:
1. Luka bakar superfisial (derajat satu)
Luka bakar ini hanya meliputi lapisan kulit paling atas saja (lapisan epidermis). Biasanya luka bakar ini ditandai dengan kemerahan, rasa nyeri, dan terkadang membengkak.
2. Luka bakar derajat dua (sedikit lebih dalam dari derajat satu)
Luka bakar ini meliputi lapisan paling luar kulit yang rusak dan mengganggu lapisan bawahnya. Luka bakar tingkat ini merupakan jenis yang paling sakit, dengan ditandai munculnya gelembung-gelembung pada kulit yang berisi cairan, bengkak, kulit berwarna kemerahan atau bisa juga menjadi putih, kulit lembap, dan rusak.
3. Luka bakar derajat tiga
Pada luka bakar tingkat ini, lapisan yang terkena luka bakar tidak terbatas, bahkan bisa sampai ke tulang dan organ dalam. Luka bakar ini merupakan tingkat yang paling berat. Biasanya ditandai dengan kulit menjadi kering, pucat atau bahkan putih, namun bisa juga gosong dan hitam. Berbeda dengan derajat satu dan dua, luka bakar derajat tiga ini tidak menimbulkan nyeri.
Luas permukaan luka bakar
Dalam penanganan luka bakar dan penentuan derajat luka bakar, luas permukaan tubuh yang mengalami luka bakar sangatlah berperan. Pedoman untuk memperkirakan luas daerah yang terbakar dapat dilakukan dengan hukum sembilan (rule of nine), yaitu dengan membagi daerah tubuh dengan persentase sembilan per daerah tubuh.
Berikut adalah penjelasan hukum sembilan:
Kepala (9%): bagian depan = 4,5%; bagian belakang = 4,5%
Tubuh (36%): dada, perut = 18%; punggung = 18%
Lengan (18%): lengan atas depan-belakang (9%); lengan bawah depan-belakang (9%)
Kaki (36%): tungkai atas depan-belakang (18%); tungkai bawah depan-belakang (18%)
Alat kelamin (1%)
Cara lain untuk menghitung luas luka bakar adalah dengan membandingkan luka dan telapak tangan korban. Telapak tangan korban dianggap memiliki luas sebesar 1% dari luas permukaan tubuh. Perlu diingat bahwa penghitungan luas luka bakar dihitung berdasarkan masing-masing derajat luka bakar. Derajat luka bakar ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu luas permukaan tubuh yang mengalami luka bakar dan lokasinya.
Luka bakar ringan
Luka bakar derajat tiga kurang dari 2% luas, kecuali pada wajah, tangan, kaki, kemaluan, dan saluran napas
Luka bakar derajat dua kurang dari 15% luas
Luka bakar derajat satu kurang dari 50% luas
Luka bakar sedang
Luka bakar derajat tiga antara 2%-10% luas, kecuali pada wajah, tangan, kaki, kemaluan, dan saluran napas
Luka bakar derajat dua antara 15%-30% luas
Luka bakar derajat satu lebih dari 50%
Luka bakar berat
Semua luka bakar yang disertai cedera pada saluran napas, cedera jaringan lunak, dan cedera tulang
Luka bakar derajat dua atau tiga pada wajah, tangan, kaki, kemaluan, atau saluran napas
Luka bakar derajat dua di atas 10%
Luka bakar derajat dua lebih dari 30%
Luka bakar yang disertai cedera alat gerak
Luka bakar mengelilingi alat gerak
Bagaimana cara menangani luka bakar?
Alirkan air biasa ke daerah yang luka. Bila ada bahan kimia alirkan air terus menerus selama 20 menit atau lebih.
Lepaskan pakaian dan perhiasan. Jika pakaian melekat pada luka bakar, gunting pakaian di sekitarnya yang tidak menempel, dan jangan memaksa untuk melepasnya.
Tutup luka bakar, gunakan penutup luka steril, dan jangan memecahkan gelembung.
Jangan menggunakan mentega, odol, kecap, kopi, air es.
Segera rujuk ke fasilitas kesehatan.
No comments:
Post a Comment